Jumat, 11 November 2011

APEL FUJI




Deskripsi
  • Apel Fuji hasil seleksi dari silangan antara red delicious dan ralls janet yang dilakukan di Jepang. Fuji diperkenalkan pada umum tahun 1962 dan kini kultivar ini populer di Jepang, Cina, Korea, dan Amerika.
  • Di Jepang, fuji berwama merah cerah dan ukurannya sebanding dengan mc. intosch. Hal ini mungkin terjadi karena ada perbedaan suhu siang (18-23 °C) dan malam (8-10 °C) yang cukup besar. 
  • Di Malang kulitnya berubah menjadi merah hijau kecokelatan. Daging buahnya putih kekuningan, renyah, dan berair banyak. Rasanya manis agak asam, cukup menyegarkan. Produksi buah 6 kg/pohon/ musim. 
  • Bentuk buah fuji flat round. Pucuk buah mendatar. Kedua sisinya bulat. Daun yang berwarna hijau tua ujungnya meruncing dan agak melipat. Tulang daun berwama hijau muda. Tepinya bergerigi tajam tidak beraturan.
Manfaat
Ø  Buah meja
Ø  Mencegah sariawan gusi
Ø  Dapat dibuat cuka atau cider melalui fermentasi
Ø  Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit gangguan lambung dan tumor dalam jangka panjang
Ø  Sebagai kayu bakar
Syarat tumbuh
  • Dataran tinggi 700 – 2. 000 beriklim kering
  • Di dataran rendah tanaman ini tak dapat berbunga, dan rasa buah kurang manios.
cara budidaya
  • Tunas rundukan (layering)
  • Untuk bibit bermutu dengan okulasi dengan cara batang bawah digunakan tunas rundukan dari varietas liar yang telah berumur 8 – 12 bulan. Batang atas digunakan apel unggul.
  • Ditanam dengan jarak 2 m x 9 m atau 3 m x 3 m
  • Ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 40 cm
  • Pupuk jkandang 40 kg/lubang
  • Pupuk buatan 50 – 1.000 g NPK per tanaman diberikaqn 2 – 3 kali setahun, terutama menjelang berbunga dan sehabis panen.
  • Pelengkungan cabang dengan cara cabang yang ujungnya telah beruas rapat segera di lengkungkan mendatar dan ujuingnya di potong.  Semua daun dirompes agar tanaman dapat berbunga.
Perawatan
*      Membuang tunas liar/tunas air yang tumbuh pada batang bawah
*      Gulma atau alang-alanmg di kebun apel
*      Pembersihan Lumut ( Lichenes ) dibatang
*      Daun-daun yang menutupi buah harus dirompes agar warna apel merata
Hama, penyakit dan penanggulangan
v  Kutu daun hijau ( aphis pomi ) dan kumbang dun.
v  Embun upas/ busuk kering daun (marsonina caronaria )
v  Pucuk bertepung atau mildu tepung ( podosphaera leucotricha )
v  Semprotan fungisida benlate 0.3 % dan karbolinum plantarum 10 % (CP) dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit
Panen dan pasca panen
ü  Apel dipanen setelah tuia di pohon (nonklimaterik/tak dapat diperam)
ü  Buah dipanen dengan cara tangkai dipotong
ü  Alat yang digunakan adalah gunting pangkas tajam.
ü  Pemanenan 4 – 5 bulanm setelah bunga mekar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar