Klasifikasi Buah Naga
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Agiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Subfamily : Hylocereanea
Genus : Hylocereus
Species : - Hylocereus undatus (daging putih)
- Hylocereus polyrhizus ( daging merah)
- Hylocereus costaricensis (daging merah super)
- Selenicereus megalanthus (kulit kuning, tanpa sisik)
Buah
naga termasuk kelompok tanaman kaktus atau family Cactaceae dan
subfamily Hylocereanea. Termasuk genus Hylocereus yang terdiri dari dari
beberapa species, dan diantaranya adalah buah naga yang biasa
dibudidayakan dan bernilai komersial.
Morfologi Buah Naga.
Tanaman buah naga merupakan jenis tanaman memanjat. Di habitat aslinya tanaman ini memanjat tanaman lainnya untuk menopang dan bersifat epifit masih bisa hidup meskipun akarnya yang ditanah dicabut karena masih bisa memperoleh makanan dari udara melalui akar yang tumbuh dibatangnya. Secara morfologis tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut morfologi tanaman buah naga dari akar, batang dan cabang, bunga , buah dan biji :
Akar
Perakaran
buah naga bersifat epifit, merambat dan menempel pada tanaman lain.
Dalam pembudidayaannya, dibuat tiang penopang untuk merambatkan batang
tanaman buah naga ini. Perakaran buah naga tahan terhadap kekeringan
tetapi tidak tahan dalam genangan air terlalu lama. Meskipun akar
dicabut dari tanah, masih bisa hidup dengan menyerap makanan dan air
dari akar udara yang tumbuh pada batangnya.
Perakaran
buah naga bias dikatakan dangkal, saat menjelang produksi hanya
mencapai kedalaman 50-60 cm, mengikuti perpanjangan batang berwarna
coklat yang didalam tanah. Hal inilah yang bias digunakan sebagai tolak
ukur dalam pemupukan.
Supaya
pertumbuhan akar bisa normal dan baik memerlukan derajat keasaman tanah
pada kondisi ideal yaitu pH 7. Apabila pH tanah dibawah 5, pertumbuhan
tanaman akan menjadi lambat dan menjadi kerdil. Dalam pembudidayaannya
pH tanah harus diketahui sebelum maupun sesudah tanaman ditanam, karena
perakaran merupakan faktor penting untuk menyerap hara yang ada didalam
tanah.
Batang dan Cabang
Batang buah naga berwarna hijau kebiru-biruan atau keunguan. Batang tersebut berbentuk
siku atau segitiga dan mengandung air dalam bentuk lender dan
berlapiskan lilin bila sudah dewasa. Dari batang ini tumbuh cabang yang
bentuk dan warnanya sama dengan batang dan berfungsi sebagai daun untuk
proses asimilasi dan mengandung kambium yang berfungsi untuk pertumbuhan
tanaman. Pada batang dan cabang tanaman ini tumbuh duri-duri yang keras
dan pendek. Letak duri pada tepi siku-siku batang maupun cabang dan terdiri 4-5 buah duri disetiap titik tumbuh.
Bunga
Bunga buah naga berbentuk corong memanjang berukuran sekitar 30 cm dan akan mulai mekar
di sore hari dan akan mekar sempurna pada malam hari. Setelah mekar
warna mahkota bunga bagian dalam putih bersih dan didalamnya terdapat
benangsari berwarna kuning dan akan mengeluarkan bau yang harum.
Buah
Buah
berbentuk bulat panjang dan biasanya terletak mendekati ujung cabang
atau batang. Pada cabang atau batang bisa tumbuh lebih dari satu dan
terkadang berdekatan. Kulit buah tebal sekitar 1-2 cm dan pada permukaan
kulit buah terdapat sirip atau jumbai berukuran sekitar 2 cm.
Biji
Biji
berbentuk bulat berukuran kecil dan tipis tetapi sangat keras. Biji
dapat digunakan perbanyakan tanaman secara generatif, tetapi cara ini
jarang dilakukan karena memerlukan waktu yang lama sampai berproduksi.
Biasanya biji digunakan para peneliti untuk memunculkan varietas baru.
Setiap buah mengandung lebih 1000 biji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar