Jumat, 30 Mei 2014

budidaya tanaman kepel


Buah burahol atau buah kepel (Stelechocarpus burahol), buah kegemarannya putri keraton, kini keberadaannya sudah langka. Dikatakan pohon langka karna katanya hanya dapat ditemui di kawasan keraton Yogyakarta, TMII, Taman Kiai Langgeng Magelang, dan Kebun Raya Bogor.

Mungkin ada yang mengenal Buah Burahol dengan nama lain di daerah Anda. Di beberapa daerah di Indonesia, pohon kepel dikenal dengan nama kecindul, cindul, simpol, burahol, dan turalak. Dalam bahasa Inggris tumbuhan langka ini dikenal dengan nama Kepel Aple. Dan dalam bahasa ilmiah yaitu Stelechocarpus burahol.




Konon sejarahnya pada jaman raja-raja Jawa dulu, burahol merupakan tanaman istimewa karena hanya boleh ditanam oleh kalangan keraton (pejabat) saja.
Tidak heran kalau sekarang tanaman yang unik ini banyak tumbuh di daerah-daerah bekas kerjaan. “Di Purworejo, tanaman ini banyak tumbuh di Kecamatan Loano, karena daerah ini dulunya bekas kerajaan,” ungkap Supriyadi seorang Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan Bener yang di pekarangan rumahnya tumbuh 6 batang pohon kepel. Umur tanamannya sudah belasan tahun dan terawat baik.


Tanaman Hias
Kini larangan menanam kepel sudah tidak ada. Gubernur DIY malah menginstruksikan untuk melestarikan Si Antik ini, sebab populasinya sudah banyak berkurang sedangkan pengembangannya jarang dilakukan lagi.
Ciri-ciri buah kepel manis rasanya bila sudah tua. Bentuknya yang bulat sekepalan tangan, berwarna cokelat serta bergerombol 2-8 buah / tangkai di sepanjang batang utama itu mempunyai daya tarik tersendiri dan jarang dijumpai pada pohon buah-buahan lain.
Selain itu bila masa panen sudah usai, maka akan bermunculan tunas-tunas muda berwarna merah jambu cerah dari pucuk, hingga tajuknya berbentuk kerucut akan nampak semarak. Sementara itu pada ranting bermunculan bunga jantan berwarna kuning keputihan, semerbak wangi khas aroma tanaman ini, dan dari batang utamanya bermunculan putik-putik (bakal buah) menambah keindahan pohon ini. Itulan sebabnya ia banyak ditanam sebagai tanaman hias.

Manfaat Buah Burahol ATau Buah Kepel

Buah kepel dipercaya memiliki manfaat dalam hal kecantikan, terutama untuk menghilangkn bau badan. Mungkin karena itulah, buah burahol menjadi salah satu kegemaran putri keraton jawa.

Manfaat buah burahol (kepel) lainnya yaitu pada daging buahnya, dipercaya mempunyai khasiat memperlancar air kencing, mencegah inflamasi ginjal. 

Kayu pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) dapat digunakan sebagai bahan industri atau bahan perabot rumah tangga dan bahan bangunan yang tahan lebih dari 50 tahun. 

Daun kepel bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat. Lalap daun kepel mampu menurunkan kadar kolesterol. 

Orang yang tidak menyukai lalap dapat minum rebusan daun kepel untuk menurunkan kadar kolesterol. Rebusan ini dibuat dari 7 lembar daun kepel dan 3 gelas air. Air dan daun kepel ini kemudian direbus sampai tersisa satu setengah gelas. Air rebusan daun kepel ini diminum dua kali sehari, masing-masing sebanyak tiga perempat gelas.

Melihat banyak manfaatnya, mudah-mudahan pohon kepel tidak benar-benar punah. Kepunahan pohon kepel bisa dicegah kalau ada usaha untuk menanam di pekarangan sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar