Sabtu, 04 Mei 2013

BUDIDAYA JAMUR LING ZHI / REISHI / GANODERMA LUCIDUM



A.  Media Tanam
Sebenarnya banyak jenis media tanam yang bisa digunakan untuk menanam jamur ling zhi, seperti serbuk sabut kelapa, serbuk kayu, jerami padi, ampas tebu, kapas, dll. Namun hal hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media tanam adalah segi ekonomisnya, baik menyangkut biaya, kualitas maupun cara memperolehnya. Berdasarkan pengalaman, media untuk pembuatan jamur ling zhi menggunakan formula sebagai berikut:
-  Serbuk kayu sengon ( gergajian) 100 %
-  Kapur pertanian ( dolomit) atau kapur bangunan ( dolosit) 3%
-  Bekatul 15%
Berikut ini cara menyiapkan media tanam untuk budidaya jamur ling zhi:




  1. Campur serbuk kayu, kapur, dan bekatul hingga rata.
  2. Tambahkan air hingga kandungannya 60%, lalu campur rata. Ketepatan presentase air tersebut ditamdai dengan kondisi media yang bila digenggam tidak keluar airnya dan ketika dilepas tidak pecah.
  3. Sterilkan atau komposkan dulu media taman. Caranya, tutup media dengan plastik selama 3-7 hri. Tujuannya, agar spora2 jamur patogen mati karena suhu media mencapai 70′C, dan agar campuran media tadi terurai. Kadar air untuk media baglog jamur ling zhi adalah 50 – 55%, dan setelah dikomposkan kadar air dalam media akan turun.
  4. Buka plastik media setelah 3-7 hri, lalu masukkan media ke dalam polybag dengan kepadatan 70%. Sebaiknya gunakan kantong plastik polypropylene (PP). Ketebalan plastik 0,5 mm dengan ukuran 20 x 30 cm atau 18 x 35 cm .
  5. Padatkan media di dalam kantong plastik hingga berbentuk seperti botol (baglog).
  6. Pasang ring di leher kantong plastik, lalu sumbat menggunakan kapas dan pasang penutup baglog agar air tidak masuk ke dalam baglog sat diuapi. Baglog siap disterilisasi.

B.  Sterilisasi
Setelah semua baglog siap, pekerjaan selanjutnya adalah sterilisasi baglog dalam bak pengukus, atau ruang cor beton atau drum. Prinsip kerjanya relatif sederhana, yakni memanfaatkan panas uap air. Proses sterilisasi ini membutuhkan waktu 8-10 jam pada suhu 105-110′C. Ketika suhu ruangan telah mencapai 100′C, pertahankan selama 3-5 jam. Tapi tungu dulu, lamanya waktu sterilisasi ini tergantung pada volume ruangan untuk sterilisasi baglog dan besar kecilnya api.  Dengan ruangan yang lebih kecil (misal drum yang ditingkat hingga atas), maka waktu sterlisasi bisa lebih cepat karena ruangan yang diuapi lebih kecil. Dan gunakan api yang besar dalam kondisi tetap stabil selama masa sterilisasi, agar tekanan dan panas tidak turun drastis. Jika turun drastis dalam waktu lama, biasanya bakteri dan jamur2 patogen akan bertahan hidup. Itu artinya baglog anda tidak steril dan gagal. Setelah selesai sterilisasi, buka penutup dan diamkan beberapa jam.

C.  Inokulasi

Baglog yang sudah disterilisasi di bawa ke ruang inokulasi atau ruang pengisian bibit. Pembibitan paing bagus pada kondisi suhu baglog masih hangat hangat tai ayam, atau suhu antara 32-39′C. Jika terlalu dingin, pertumbuhan miselium akan terhambat meskipun bisa tumbuh. Sebaiknya ruangan inokulasi dalam keadaan steril dan sirkulasi udara ditutup agar tidak ada angin masuk yang bisa berpotensi membawa bibit2 jamur atau kuman yang bisa mengkontaminasi baglog saat proses inokulasi. Berikut ini tahap2 pengisian bibit ke baglog.
  1. Pegang botol bibit F3, lalu semprotkan alkohol ke botol tersebut.
  2. Panaskan sesaat mulut botol di atas api spirtus hingga sebagian kapas terbakar, lalu matikan. Tujuannya, agar spora dan bakteri mati.
  3. Buka kapas penyumbat botol yang berisi bibit, lalu aduk aduk menggunakan stick dari besi pipih  yang sebelumnya sudah dipanasi di atas apiu spirtus.
  4. Masukkan bibitdari botol ke baglog hingga leher ring baglog penuh, dan bisa ring bisa digetar getarkan agar bibit bisa tersebar merata di permukaan baglog. Setiap baglog diisi sekitar 10 gram bibit.

Di tempat kami, ruang inokulasi dan inkubasi dijadijan satu, untuk memperingan proses penataan di rak inkubasi. Bila membeli baglog ( atau bisa disebut bibit F4), petani tidak perlu lagi melakukan proses2 di atas. Baglog bisa langsung ditempatkan di rumah jamur.

D.  Inkubasi
Inkubasi adalah masa pemeraman, yakni masa antara masa inokulasi hingga tumbuh miselium. Tempat inkubasi sebaiknya gelap dan suhu ruangan relatif hangat, karena miselium jamur akan tumbuh lebih cepat. Setelah 20 hari, biasanya miselium jamur sudah tumbuh setengah dari baglog. Pada saat itulah, baglog siap dipindahkan ke rumah jamur untuk dibudidayakan. Bila dalam waktu itu baglog tidak ditumbuhi miselium, ada dari proses yang terbilang gagal.

E.  Proses Budidaya di Kumbung
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika proses budidaya di kumbung agar ling zhi tumbuh dan berkembang secara normal:
  1. Kelembaban yang dibutuhkan adalah 80%. Tempatkan higrumeter di dalam kumbung untuk mengetahiu dan memastikan tingkat kelembaban udara stabil pada syarat yang ditentukan. Namun bagi petani jamur yang telah bepengalaman, hal ini bukan masalah lagi karena mereka sudah punya sense yang cukup tajam. Khusus untuk budidaya ling zhi di daerah dataran rendah yang suhunya terbilang tinggi, petani dapat mempertahankan kelembaban dengan penyiraman/ pengkabutan sedikitnya 3 kali sehari. Namun jika musim hujan cukup 1-2 kali.
  2. Temperatur yang dibutuhkan sekitar 22 – 28 ‘C. Sebaiknya pertahankan temperatur sejak awal penanaman hingga panen agar pertumbuhan jamur normal. Bila perlu, letakkan termometer di rumah jamur.
  3. Pertumbuhan jamur ling zhi  akan maksimal jika pencahayaan di dalam rumah jamur agak gelap. Lampu penerang justru tidak menguntungkan jika dipasang di dalam kumbung.

F.  Pemeliaharaan
a.  Penyiraman
Dalam fase pemeliharaan, yang perlu dilakukan adalah selalu menjaga suhu dan kelembaban rumah jamur hingga ling zhi siap panen. Untuk daerah dataran rendah, penyiraman dilakukan tiga kali sehari, yakni pagi (sekitar jam 08.00), siang (sekitar jam 12.00), dan sore (sekitar jam 15.00). Namun jika kondisi kumbung masih lembab, cukum disiram 2 kali. Sedangkan untuk daerah dataran tinggi tergantung kondisi setempat, jika sudah terpenuhi, tidak perlu lagi melakukan penyiraman.
Gunakan selang panjang agar bisa menjangkau setiap sudut ruangan rumah jamur. penyiraman diarahkan ke seluruh bagian kumbung, lantai, dinding anyaman (gedek), dan termasuk baglog.

b.  Pengontrolan Suhu dan Kelembaban
Suhu dan kelembaban baglog atau ruangan kumbung harus selalu dikontrol, karena pertumbuhan jamur sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Jika perbedaan suhu di dalam dan di luar kumbung masih di bawah 10′C, kondisi ini masih dianggap normal. Namun jika kelembaban udara yang terlalu tinggi (diatas 80%), kondisi ini akan memicu pertumbuhan mikroorganisme lainnya.

c.  Pembukaan Tutup Baglog atau Kapas Penyumbat
Setelah baglog dipenuhi miselium jamur berwarna putih, buka penutup atau kapas penyumbat baglog. Setelah dibuka, badan jamur akan keluar dan tumbuh lewat lubang baglog. Badan jamur (pin head) akan tumbuh 1-2 minggu setelah pembukaan tutup baglog.

G.  Panen

Ling zhi yang dibudidayakan baik di dataran rendah maupun tinggi, bia dipanen saat umur 3- 4 bulan, dihitung sejak munculnya bakal jamur (pin head). Pada umur tersebut, sosokling zhi tampak besar dan perkembangannya cukup maksimal. Dari pengalaman petani, setiap baglog dapat menghasilkan 40 gr ling zhi kering. Panen ling zhi sangat mudah, panen dilakukan pagi hari agar bisa langsung di jemur di terik matahari. caranya, potong pangkal tangkai ling zhi tepat di ring baglog enggunakan pisau tajam. Bila jamur kotor, cuci bersih menggunakan air sumur atau air PDAM, lalu keringkan langsung dibawah terik matahari.

Perlu diingat, bagian yang dicuci hanya permukaan atas ling zhi. Jangan mencuci bagian bawah, karena di bagian tersebut zat zat yang berkhasiat obat tersimpan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar