Selasa, 11 September 2012

jambu loreng sukaluyu



Deskripsi
Jambu ini dikenal juga dengan sebutan jambu loreng sukaluyu. Dari namanya sudah bisa ditebak asalnya, yaitu Sukaluyu, Bandung. Keistimewaan jambu ini terletak pada sifatnya yang merupakan perpaduan antara jambu air dan jambu bol. Bentuknya mirip jambu bol, tetapi rasanya seperti jambu air pada umumnya. Jenis ini mempunyai ukuran buah terbesar di antara semua jenis jambu air. Beratnya saja dapat mencapai 130 g. Warnanya sangat menarik, yaitu bergarisgaris merah dan putih. Daging buahnya amat padat dan kandungan airnya banyak. Masa produksi bisa dua kali setahun.
Manfaat
Dengan rasanya yang rata-rata manis segar dan mengandung banyak air, akhirnya jambu air menjadi salah satu buah yang sangat digemari masyarakat. Banyak orang memanfaatkan buah jambu air sebagai buah pelepas dahaga.
Syarat Tumbuh
Jambu air dan jambu semarang mampu tumbuh di hampir semua wilayah Indonesia. Bahkan, keduanya mampu menyesuaikan diri dengan segala jenis tanah asalkan tanahnya subur, gembur, dan banyak air. Kedalaman air tanah yang masih bisa ditolerir hanya sampai 200 cm. Tanaman ini menyukai curah hujan rendah dengan musim hujan tidak lebih dari delapan bulan. Untuk jambu air, ketinggian tempat yang dikehendaki agar bisa tumbuh baik ialah dataran rendah dan dataran tinggi sampai 1.000 m di atas permukaan laut, sedangkan jambu semarang hanya sampai 500 m di atas permukaan laut.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan dengan benih umum dilakukan. Biji kadang-kadang abortif, dan beberapa kultivar jambu cenderung tidak berbiji. Perbanyakan dengan klon melalui pencangkokan, penyetekan, atau penempelan tidak sukar dilakukan. Pencangkokan pada umumnya dilaksanakan di Asia Tenggara. Metode Forkert termodifikasi dianjurkan untuk penempelan. Semai Syzygium yang sama atau berlainan jenisnya dapat digunakan sebagai batang bawah. Di Jawa, jambu 'klampok' atau 'kopo' (S. pycnanthum Merr. & Perry, syn. Eugenia densiflora (Blume) Duthie) dianjurkan sebagai batang bawah karena bandel dan tidak diserang oleh rayap. Jarak tanamnya berkisar antara 8-10 m.
Pemeliharaan
Pohon jambu ini hanya memperoleh sedikit perhatian setelah tahun pertarna atau kedua, yang pada saat itu pemupukan, penyiangan, pemberian mulsa, dan pengairan dapat meningkatkan volume pohon dengan cepat. Pohon yang sedang berbuah tampaknya sangat responsif terhadap pupuk majemuk yang diberikan seusai panen dan ditambah dengan suatu pupuk daun segera setelah pembungaan terbentuk.
Hama dan Penyakit
Tidak ada rekomendasi yang khusus untuk proteksi tanaman, tetapi terjadinya hama dan penyakit tentu saja memerlukan suatu penelitian , mengenai organisme penyebab dan pemberantasannya.
Panen dan Pasca Panen
Buah jambu-jambu ini berkulit tipis dan Iembut; buah itu harus dipetik dengan tangan dua kali seminggu, dan hendaknya ditangani dengan hatihati. Buah sebaiknya segera dikonsumsi atau diawetkan selama beberapa hari seusai panen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar