Deskripsi
|
- Rukam berperawakan pohon kecil,
tingginya 5-15(-20) m; batang dan percabangannya yang tua biasanya
bengkok bengkok, beralur dan bercabang-cabang di dekat pangkalnya;
batang yang muda beserta cabang-cabangnya berduri keras dan mengayu,
bercabang-cabang atau tidak, panjang duri mencapai 10 cm; pohon yang
diperbanyak dengan klon biasanya tidak berduri. Daunnya berbentuk
lonjong sampai bundar telur atau jorong sampai lanset-lonjong,
berukuran {(6,5-)10-15(-18)} cm x {4-7(-9)} cm, tak berbulu atau
berbulu pada tulang tengah dan peruratan daunnya, lembaran daun sebelah
atas seringkali berkilap, berwarna hijau tua, pada saat daun masih
muda berwarna merahkecoklatan dan menggantung, pinggiran daun bergerigi
kasar; tangkai daun panjangnya 5-8 mm. Perbungaannya berbentuk tandan
berbunga sedikit, berukuran pendek, berada di ketiak daun, berbulu
halus; gagang bunga panjangnya 3-4 mm; bunga berwarna kuning
kehijau-hijauan, umumnya berkelamin tunggal; daun kelopak 4 helai,
jarang 3-6 helai; tidak berdaun mahkota; bunga jantan bercuping cakram
8, berdaging, berwarna jingga atau putih kekuning-kuningan, berbenang
sari banyak sekali; bunga betinanya biasanya tak berbenang sari,
tangkai putik 4-6(-8), lepas-lepas, kepala putiknya kurang tegas,
bercuping dua.
- Buahnya
bertipe buah buni yang bentuknya bulat, bulat gepeng sampai bulat
telur sungsang, berdiameter 2-2,5 cm, berwarna hijau muda sampai merah
jambu atau hijau-lembayung sampai merah tua, berdaging keputih-putihan,
banyak mengandung air yang asam rasanya; di ujung buah masih ada bekas
tangkai putik kecil-kecil sebanyak 4-6(-8), mirip paruh, dalam bentuk
lingkaran. Berbiji pipih, sebanyak 4-7 butir. Kandungan Buah rukam yang
telah berwarna merah-lembayung tua memiliki daging buah berwarna
putih. Analisis per 100 g bagian yang dapat dimakan di Filipina
menunjukkan perbandingan sebagai berikut: 77 g air, 1,7 g protein, 1,3 g
lemak, 15 g karbohidrat, 3,7 g serat, dan 0,8 g abu. Nilai energinya
345 kJ/ 100 g.
|
Manfaat
|
- Buah rukam yang matang dapat dimakan dalam keadaan segar; sebelum
dimakan sebaiknya dipijit-pijit dahulu dengan jari, sebab dengan cara
ini rasa sepet daging buahnya akan hilang. Buah rukam dapat pula dibuat
rujak dan asinan, atau dicampur gula dijadikan selai atau permen. Daun
mudanya dapat dimakan mentah sebagai lalap. Buah mudanya digunakan
dalam ramuan obat tradisional untuk mengobati diare dan disentri. Air
perasan daunnya dipakai untuk mengobati kelopak mata yang bengkak. Di
Filipina, seduhan akar rukam diminum oleh wanita yang baru saja
melahirkan. Kayu rukam keras dan kuat, dapat digunakan untuk membuat
perabot rumah tangga, seperti alu dan mebel.
|
Syarat tumbuh
|
- Rukam tumbuh di lingkungan tropik basah pada ketinggian sampai 1500 m
dpl., tetapi dijumpai juga yang tumbuh liar pada ketinggian 2100 m dpl.
Habitat alaminya adalah hutan primer dan sekunder, seringkali dijumpai
di sepanjang sungai, dan rukam ini tumbuh di bawah naungan atau di
lahan terbuka. Pohon rukam tampaknya dapat beradaptasi dengan baik pada
berbagai suhu, curah hujan, dan tipe tanah.
|
Hama, penyakit
dan penanggulangan
|
- Lalat buah dan penggerek batang sering dijumpai pada- jenis-jenis
Flacourtia, dan di Indonesia ulat-ulat pemakan daun, Pygaera reftztura
dan Cuphya erimanthis, khusus dijumpai pada rukam.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar