ALPUKAT MERAH BUNDAR
Alpukat
ini mudah sekali dibedakan dari jenis lainnya: warna kulit buahnya
merah tua saat matang dan bentuknya agak bundar. Ujung buahnya tumpul,
sedangkan pangkalnya meruncing. Panjang buah sekitar 11 cm dan lebarnya 8
cm dengan berat 0,29 kg. Jenis ini hanya menghasilkan buah sekitar 12,5
kg per pohon per tahun. Daging buah agak tebal, rata-rata sekitar 2 cm,
dengan rasa gurih. Warna daging buah kuning. Bijinya berbentuk lonjong
dengan panjang sekitar 5,5 cm dan diameter 4 cm.
Manfaat
Buah
alpukat matang enak dimakan segar, lebih lezat bila ditambah susu dan
gula serta es gosok. Daunnya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit
pinggang. Batangnya baik untuk bahan bangunan. Bila digunakan untuk kayu
bakar, energi batang alpukat rendah. Tanaman ini baik untuk konservasi
lahan yang miring dan curam.
Syarat Tumbuh
Alpukat
dapat ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi. Alpukat india
barat baik ditanam pada ketinggian 0-600 m dpl, alpukat meksiko pada
ketinggian 1000-3000 m dpl, dan alpukat guatemala pada ketinggian
600-2.000 m dpl. Semua tipe alpukat menghendaki tanah yang tidak
mengandung cadas keras atau yang tandus. Tanaman tidak tahan terhadap
genangan air yang terus-menerus, tetapi tanaman lebih senang hidup di
daerah beriklim basah dengan curah hujan 1.500-3000 mm. per tahun. Di
daerah yang beriklim agak kering dengan bulan basah 7-9 bulan dan bulan
kemarau (kering) 2-6 bulan, tanaman alpukat masih mampu hidup dan
berbuah asalkan keadaan air tanahnya dangkal (100-150 cm) dan pH tanah
5,5-6,5. Pada kondisi yang sesuai, tanaman alpukat dapat berbuah 2-3
kali setahun.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan
tanaman: Tanaman diperbanyak dengan okulasi atau sambung pucuk. Bibit
dapat disambung pada umur 1-8 bulan. Perbanyakan dengan biji hanya untuk
batang bawah. Budi daya tanaman: Bibit okulasi (sambungan) ditanam pada
jarak 12 m x 12 m. Ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 40 cm. Pupuk
kandang yang diberikan 30 kg/lubang. Pupuk buatan berupa campuran
25-1000 g urea, 25-1000 g TSP, dan 25-800 g KCl per pohon diberikan tiga
bulan sekali. Dosis pemberian pupuk meningkat sesuai dengan umur
tanaman. Sebaiknya dalam satu areal ditanam dua tipe alpukat.
Sekurangkurangnya 5-10% dari jumlah bibit yang ditanam berasal dari tipe
lain sebagai sumber tepung sari (pejantan). Untuk memudahkan perawatan,
dianjurkan penanaman dilakukan menjelang musim hujan.
Pemeliharaan
Pemangkasan
hanya dilakukan untuk pembentukan pohon (pemotongan batang pokok).
Tanaman alpukat dari bibit okulasi mulai berbunga pada umur 5-6 tahun,
sedangkan dari bibit biji pada umur 9-12 tahun.
Hama dan Penyakit
Hama
yang sering menyerang tanaman alpukat adalah ulat daun Sania insularis
dan penggerek cabang Rhynchites lauraceae Voth. Adakalanya lalat buah
menyerang buah muda dan penggerek batang menggerek ujung-ujung cabang
hingga ujung cabang menjadi kering. Penyakit yang sering menyerang
tanaman alpukat adalah busuk akar Phytophthora cinnamomi yang dapat
diatasi dengan siraman larutan Benlate 0,3% atau karbol 10-50%. Penyakit
dapat menular melalui bibit yang digunakan atau alat-alat pertanian.
Penyakit busuk buah Colletotrichum gloeosporiodes menyerang buah,
terutama yang disimpan pada suhu panas dan lembap. Cendawan Phytophthora
menyerang bila suhu tanah antara 13-23° C. Infus dengan fungisida
melalui batang biasanya dapat mengatasi serangan penyakit busuk akar.
Serangan hama-hama di atas dapat diatasi dengan semprotan atau infus
larutan insektisida (Tamaron 200 LC atau Curacron 500 EC).
Panen dan Pasca Panen
Buah
alpukat dipanen setelah tua benar. Tandanya, kulit buah sudah tampak
buram dan bila buah digoyang akan berbunyi. Buah dipetik dengan
menggunakan jaring agar tidak jatuh ke tanah. Buah yang terbentur akan
memar dan tidak matang sempurna. Buah yang telah tua akan matang 2-3
hari setelah dipetik. Buah yang jatuh/memar akan mudah terserang
penyakit busuk buah (kecokelatan) dan rasanya pahit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar