Tampilkan postingan dengan label alpukat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label alpukat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Februari 2016

Hama dan penyakit al pukat

Serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan kematian pada tanaman alpukat. Untuk itu perlu diketahui jenis hama dan penyakit pada tanaman alpukat dan bagaimana cara pengendaliannya.
A. Hama 
Hama merupakan binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman. Jenisnya bermacam-macam. Berikut ini hama yang menyerang pada tanaman alpukat.

1. Ulat kipat 
Ulat kipat atau disebut dengan nama ilmiah Cricula trisfenestrata Helf. Ulat ini memiliki tubuh berwarna hitam dengan bercak-bercak putih, kepala dan ekor warna merah serta seluruh tubuh dipenuhi rambut putih. Gejala serangan ulat ini daun-daun alpukat tidak utuh dan terdapat bekas gigitan. Bahkan pada serangan yang hebat, daun dapat habis sama sekali tetapi tanaman tidak akan mati. Terlihat kepompong yang bergelantungan. Umumnya masyarakat tidak memberantasnya karena setelah terjadi serangan, tanaman akan berbunga dan berbuah lebat.
2. Kutu dompolan putih
Hama ini berbentuk tubuh elips, berwarna coklat kekuningan sampai merah oranye, tertutup tepung putih, ukuran tubuhnya 3 mm. Gejalanya pertumbuhan tanaman alpukat terhambat dan kurus. Tunas muda, batang, tangkai bunga, tangkai buah, dan buah yang terserang akan terlihat pucat dan kelamaan kering. Untuk pengandaliannya dapat disemprot dengan insektisida yang mengandung bahan aktif formotion, monokrotofos, dimetoat atau karbaril.
3. Kumbang bubuk cabang 
Kumbang ini disebut dalam bahas latinnya Xyleborus coffeae Wurth . kumbang ini lebih menyukai tanaman kopi. Tubuhnya berwarna coklat tua dan berukuran 1,5mm. Gejalanya pada tanaman alpukat terdapat lubang yang menyerupai terowongan pada cabang atau ranting. Pada dinding berlubang tadi terkadang ditumbuhi cendawan Ambrosia terowongan atau lubang tadi dapat semakin besar sehingga makanan tidak tersalurkan ke daun. Kemudian daun jadi layu dan akhirnya cabang atau ranting mati. Pengendaliannya cabang yang terserang dipangkas dan dibakar. Dapat juga disemprot insektisida berbahan aktif asetat atau diazinon yang terkandung dalam ortheme 75 SP dengan dosis pemberian 0,5-0,8 g/l dan Diazinon 60 Ec dengan dosis 1-2 cc/l. Cara pengendaliannya selain di semprotkan dapat juga disuntikkan ke lubang tadi.
4. Tungau bercak dua 
Hama tungau ini disebut bercak dua karena pada punggungnya terdapat dua bercak hitam yang meluas ke perut bila telah tua. Tungau betina atau tungau jantan mempunyai warna dasar tubuh hijau kekuningan. Gejala pada permukaan daun terdapat bintik-bintik kuning yang kemudian akan berubah menjadi merah tua seperti karat. Di bawah permukaan daun tampak anyaman benang yang halus. Serangan yang hebat menyebabkan daun menjadi layu dan rontok. Pengendaliannya dapat di semprot dengan akarisida yang berbahan aktif antara lain dikofol, binapakril, dan tetradifon.
B. Penyakit 
Penyakit alpukat yang disebabkan oleh virus dan bakteri, antara lain :
 
1. Bercak daun atau bercak coklat
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora purpurea. Jamur ini berwarna gelap dan menyukai tempat yang lembab. Gejalanya ada bercak coklat muda dengan tepi coklat tua dipermukaan daun. Bercak ini berukuran 1mm, bersudut-sudut atau bila bersatu diameternya mencapai 1,5cm. Bagian lain yang diserang adalah buah alpukat. Pengendalianya dengan menyemprotkan fungisida Masalgin 50 WP yang mengandung benomyl, dosisnya 1-2 g/l ; Cupravit OB 21 dosis 4 g/l.
 
2. Busuk akar dan kanker batang 
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthoro. Jamur ini hidup saprofit di tanah yang mengandung bahan organik, menyukai tanah basah dengan drainase jelek. Gejala bagian tanaman yang di serang adalaha akar dan batang. Tanaman yang terserang akarnya jadi busuk. Tunas-tunas muda jarang tumbuh, daun yang baru tumbuh ukurannya lebih kecil dan berwarna hijau kekuningan. Pengendalian drainase yang baik dengan membongkar tanaman itu kemudian menggantinya dengan tanaman lain.
3. Busuk buah 
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Botryodiplodia theobromae Pat. Jamur ini menyerang bila ada luka pada permukaan buah. Gejala bagian yang pertama kali diserang adalah ujung tangkai buah dengan tanda adanya bercak coklat yang tidak teratur. Pengendaliannya dengan mengoleskan bubur Bordeaux atau menyemprotkan fungisida volimex 80 WP yang berbahan aktif zineb dan dosis pemberian 2-2,5 g/l.

Sabtu, 02 Juni 2012

ALPUKAT WINSLOWSON



Deskripsi
Alpukat ini bobot buahnya terberat di antara semua jenis alpukat, mencapai 0,50 kg. Panjang buah 12 cm dan diameter buah 12 cm. Bentuk buah bulat tidak simetris. Bentuk ujung buah agak miring dan pangkalnya tidak berleher seperti jenis lainnya. Warna kulit buah bila matang hijau tua. Daging buah tebal, rata-rata 3 cm, dan berwarna kekuningan. Rasanya gurih agak manis. Bentuk biji gepeng dengan panjang 6 cm dan diameter 5 cm. Produksi buah per pohon per tahun mencapai 22,1 kg.

ALPUKAT MERAH BUNDAR


Deskripsi
Alpukat ini mudah sekali dibedakan dari jenis lainnya: warna kulit buahnya merah tua saat matang dan bentuknya agak bundar. Ujung buahnya tumpul, sedangkan pangkalnya meruncing. Panjang buah sekitar 11 cm dan lebarnya 8 cm dengan berat 0,29 kg. Jenis ini hanya menghasilkan buah sekitar 12,5 kg per pohon per tahun. Daging buah agak tebal, rata-rata sekitar 2 cm, dengan rasa gurih. Warna daging buah kuning. Bijinya berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 5,5 cm dan diameter 4 cm.

Alpukat Ijo Panjang


Deskripsi
Alpukat ini berbuah sepanjang tahun tergantung lokasi dan kesuburan tanah. Kerontokan buah sedikit. Berat buah antara 0,3-0,5 kg. Bentuknya seperti buah pear dengan ujung tumpul dan pangkal meruncing. Panjangnya 11,5-18 cm dan diameternya 6,5-10 cm. Tebal, kulit buah 1,5 mm berwarna hijau kemerahan dengan permukaan licin berbintik kuning. Daging buahnya tebal (sekitar 2 cm), bertekstur agak lunak, berwarna kuning, dan rasanya gurih. Bijinya berbentuk jorong dengan rata-rata panjang 5,5 cm dan diameter 4 cm. Produksi buah rata-rata 16,1 kg per pohon per tahun.

Jumat, 11 November 2011

ALPUKAT BUTLER




Deskripsi
  • Alpukat ini tergolong besar. Bobot setiap buahnya mencapai 0,38 kg. Bentuknya bulat pendek dengan panjang sekitar 10,5 cm dan lebar 7,5 cm. 
  • Ujung buah membulat dan pangkalnya tumpul. Ketebalan daging buah sekitar 1,5 cm (untuk bagian yang terkecil) dan 3 cm (untuk bagian yang terbesar). 
  • Daging buah berwarna kuning, rasanya tidak begrtu gurih, teksturnya lunak, dan agak berserat. 
  • Bila matang, kulit buah berwarna hijau kekuningan. Bijinya rata-rata berukuran panjang 5,5 cm dan diameter 4 cm. 
  • Umur mulai berproduksi alpukat butler lebih pendek dibandingkan jenis lainnya. Rata-rata setiap pohonnya dapat berproduksi sebanyak 14 kg per tahun.

Senin, 07 November 2011

Alpukat IJO Bundar


Alpukat ijo bunder tidak jauh beda dengan alpukat fuerte bedanya hanya pada bentuh buah
Deskripsi
  • Bentuk lonjong dengan ujung bulat dan pangkal tumpul.
  • Panjang buah 9 cm dan diameter 7.5 cm. Kulit bush tebalnya 1 mm berwarnba hijau tua saat matang.
  • Permukaan licin berbintikm kuning. Daging buazh berwarna kuning kehijauan dengan tebal 1.5 cm.
  • Biji berbentuk jorong dengan panjang 5.5 cm dan diameter 4 cm.
  • Tiap pohon dapat menghasilkan 22 kg pertahun.

Senin, 31 Oktober 2011

Alpukat Fuerte


Alpukat Fuerte

Deskripsi
  • Bentuk bulat dengan panjang 11 cm dan diameter 7.5 cm
  • Berat buah sekitar 0.25 kg
  • Produksi rata-rata per pohon per tahun sekitar 45.1 kg
  • Biji berbentuk lonjong dengan panjang 5 cm dan diameter 4 cm