Serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan kematian pada tanaman alpukat. Untuk itu perlu diketahui jenis hama dan penyakit pada tanaman alpukat dan bagaimana cara pengendaliannya.
A. Hama
Hama merupakan binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman. Jenisnya bermacam-macam. Berikut ini hama yang menyerang pada tanaman alpukat.
1. Ulat kipat
Ulat kipat atau disebut dengan nama ilmiah Cricula trisfenestrata Helf. Ulat ini memiliki tubuh berwarna hitam dengan bercak-bercak putih, kepala dan ekor warna merah serta seluruh tubuh dipenuhi rambut putih. Gejala serangan ulat ini daun-daun alpukat tidak utuh dan terdapat bekas gigitan. Bahkan pada serangan yang hebat, daun dapat habis sama sekali tetapi tanaman
tidak akan mati. Terlihat kepompong yang bergelantungan. Umumnya
masyarakat tidak memberantasnya karena setelah terjadi serangan, tanaman
akan berbunga dan berbuah lebat.
2. Kutu dompolan putih
Hama
ini berbentuk tubuh elips, berwarna coklat kekuningan sampai merah
oranye, tertutup tepung putih, ukuran tubuhnya 3 mm. Gejalanya
pertumbuhan tanaman alpukat terhambat dan kurus. Tunas muda, batang, tangkai bunga, tangkai buah, dan buah yang terserang akan terlihat pucat dan kelamaan kering. Untuk pengandaliannya dapat disemprot dengan insektisida yang mengandung bahan aktif formotion, monokrotofos, dimetoat atau karbaril.
3. Kumbang bubuk cabang
Kumbang ini disebut dalam bahas latinnya Xyleborus coffeae Wurth . kumbang ini lebih menyukai tanaman kopi. Tubuhnya berwarna coklat tua dan berukuran 1,5mm. Gejalanya pada
tanaman alpukat terdapat lubang yang menyerupai terowongan pada cabang
atau ranting. Pada dinding berlubang tadi terkadang ditumbuhi cendawan
Ambrosia terowongan atau lubang tadi dapat semakin besar sehingga
makanan tidak tersalurkan ke daun. Kemudian daun jadi layu dan akhirnya
cabang atau ranting mati. Pengendaliannya cabang yang terserang
dipangkas dan dibakar. Dapat juga disemprot insektisida berbahan aktif asetat atau diazinon yang terkandung dalam ortheme 75 SP dengan dosis pemberian 0,5-0,8 g/l dan Diazinon 60 Ec dengan dosis 1-2 cc/l. Cara pengendaliannya selain di semprotkan dapat juga disuntikkan ke lubang tadi.
4. Tungau bercak dua
Hama tungau ini disebut bercak dua karena pada punggungnya terdapat
dua bercak hitam yang meluas ke perut bila telah tua. Tungau betina
atau tungau jantan mempunyai warna dasar tubuh hijau kekuningan. Gejala
pada permukaan daun terdapat bintik-bintik kuning yang kemudian akan
berubah menjadi merah tua seperti karat. Di bawah permukaan daun tampak
anyaman benang yang halus. Serangan yang hebat menyebabkan daun menjadi
layu dan rontok. Pengendaliannya dapat di semprot dengan akarisida yang
berbahan aktif antara lain dikofol, binapakril, dan tetradifon.
B. Penyakit
Penyakit alpukat yang disebabkan oleh virus dan bakteri, antara lain :
1. Bercak daun atau bercak coklat
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora purpurea. Jamur ini berwarna gelap dan menyukai tempat yang lembab. Gejalanya ada bercak coklat muda
dengan tepi coklat tua dipermukaan daun. Bercak ini berukuran 1mm,
bersudut-sudut atau bila bersatu diameternya mencapai 1,5cm. Bagian lain
yang diserang adalah buah
alpukat. Pengendalianya dengan menyemprotkan fungisida Masalgin 50 WP
yang mengandung benomyl, dosisnya 1-2 g/l ; Cupravit OB 21 dosis 4 g/l.
2. Busuk akar dan kanker batang
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthoro. Jamur ini hidup saprofit di tanah yang mengandung bahan organik, menyukai tanah basah dengan drainase jelek. Gejala bagian tanaman yang di serang adalaha akar dan batang. Tanaman yang terserang akarnya jadi busuk. Tunas-tunas muda jarang tumbuh, daun yang baru tumbuh
ukurannya lebih kecil dan berwarna hijau kekuningan. Pengendalian
drainase yang baik dengan membongkar tanaman itu kemudian menggantinya
dengan tanaman lain.
3. Busuk buah
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Botryodiplodia theobromae Pat. Jamur ini menyerang bila ada luka pada permukaan buah. Gejala bagian yang pertama kali diserang adalah ujung tangkai buah
dengan tanda adanya bercak coklat yang tidak teratur. Pengendaliannya
dengan mengoleskan bubur Bordeaux atau menyemprotkan fungisida volimex
80 WP yang berbahan aktif zineb dan dosis pemberian 2-2,5 g/l.