Rabu, 10 Februari 2016

Hama pada tanaman cabai

Hama ulat
Jenis ulat yang biasa menyerang tanaman cabai adalah jenis ulat grayak (Spodoptera litura), Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Untuk jenis ulat grayak ini memakan daun tanaman cabai sedangkan Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua menyerang buah cabai baik masih hijau atau sudah merah.
Ketiga ulat tersebut biasanya menyerang pada malam sore atau malam hari. Jadi untuk mengatasi untuk mengendalikan hama ini lebih baik dilakukan waktu malam hari.
Hama Tungau
Jenis tungau yang biasa menyerang tanaman cabai adalah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Jika terserang hama tungau daun cabai akan keriting menggulung kebawah. Selain itu daun menjadi tebal dan kaku dan nantinya daun akan berubah warna jadi coklat dan tanaman mati. Hama ini juga sering dijumpai di tanaman singkong, jadi usahakan area tanam tidak berdekatan dengan tanaman singkong.
Jika serangan baru sedikit bisa dikendalikan dengan mencabut atau memotong pucuk-pucuk tanaman yang terserang tungau. Tetapi jika sudah parah bisa dilakukan penyemprotan dengan akarisida.
Hama Kutu Daun
Jenis kutu daun yang menyerangtanaman cabai adalah Myzus persicae. Hama kutu daun menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga hitam pada permukaan daun.
Untuk mengatasi hama kutu daun bisa dilakukan penyemprotan dengan insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Sedangkan waktu yang tepat untuk penyemprotan adalah diwaktu sore hari.
Hama Lalat Buah
Serangan lalat buah pada tanaman cabai bisa menimbulkan efek yang sangat buruk, serangan lalat buah menyebabkan buah rontok sehingga menyebabkan gagal panen. Buah yang sudah terserang lalat ini jika buah dibelah maka didalamnya aka nada larva.
Untuk mengatasi serangan lalat buah bisa menggunakan perangkap lalat buah, pemasangan perangkap lalat buah lebih baik dipasang sejak cabai berumur 1 bulan. Jika serangan lalat buah cukup parah bisa diatasi dengan disemprot insektisida dipagi hari.
Hama trips (Thrips)
Ciri-ciri jika terserang hama ini adalah munculnya garis-garis keperakan pada daun, muncuk bercak kuning kecoklatan dan pertumbuhan tanaman lambat / kedir. Hama trips ini biasanya terjadi pada musim kemarau.
Jika serangan hama trips sudah parah bisa dilakukan penyemprotan dengan insektisida yang mengandung bahan aktif fipronil.

Penyakit Pada Tanaman Cabai

Bercak Daun pada Tanaman Cabai
Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Cercospora capsici. Seperti namanya ciri terserangya jamur ini munculnya bercak pada daun berwarna abu-abu. Jika kondisi sangat lembab atau pada musim hujan serangan bercak daun akan meningkat.
Untuk mecegah terjadinya becak daun biasa dilakukan mulai tahap pemilihat benih yang sehat dan bebas pathogen. Jarak tanam juga harus perhatikan jika tanaman terlalu rapat membuat tanaman jadi lembab dan mudah terserang jamur.
Jika ada tanaman yang terserang lebih baik langsung dimusnakan dengan cara dibakar. Jika sudah terlalu parah bisa dilakukan penyemprotan dengan fungisida.
Patek / antraknosa pada tanaman cabai
cabai terserang patek
Penyakit patek disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici danColletotrichum gloeosporioides. Jika menyerang ketika masih pembibitan akan menyebabkan kecambah layu jika pada tanaman dewasa menyebabkan mati pucuk, busuk kering pada batang dan daun sedangkan efek pada buah cabai akan membusuk seperti terbakar.
Penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe. Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen. Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida.
Penyakit Busuk pada Tanaman Cabai
Biasanya penyakit busuk pada tanaman cabai disebabkan oleh Phytophthora capsici yang menyebabkan busuk pada cabang dan Choanosearum sp yang menyebabkan busuk kuncup. Tetapi untuk busuk kuncup ini masih sangat jarang ditemukan di Indonesia sedangkan busuk cabang biasanya menyerang pada musim hujan.
Untuk mengatasi penyakit busuk pada tanaman cabai bisa dengan mengurangi pemberian pupuk nitrogen seperti urea dan ZA. Pengaturan jarak tanam juga menjadi faktor penting. Sedangkan untuk mengatasi dengan cara penyemprotan fungisida.
Penyakit Layu pada Tanaman Cabai
Untuk penyakit ini biasanya disebabkan oleh banyak faktor, seperti karena cendawan atau karena bakteri. Cendawan yang menyebabkan penyakit layu adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp sedangkan bakteri yang menyebabkan layu adalah bakteri Pseudomonas solanacearum.
Penyakit virus kuning / bule
Jika terkena penyakit ini batang cabai akan berubah menjadi kuning hal ini karena disebabkan oleh virus Gemini, virus tersebut biasanya dibawa dari benih yang ditularkan melalui kutu.
Untuk mengatasi tidak dapat dengan metode penyemprotan tetapi harus dilakukan sejak dini, salah satunya adalah memilih benih yang baik dan tidak mengandung virus.
Penyakit Mosaik / keriting daun
Untuk penyakit ini disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus (CMV). Ciri-ciri jika tanaman terserang penyakit ini adalah pertumbuhan tanaman jadi kerdir diikuti dengan daun berwarna belang-belang (hujau muda dan hijau tua), ukuran daun juga kecil dan tulang daun berwarna kuning.
Penyebaran penyakit ini biasanya disebabkan oleh aktivitas serangga. Jadi jika terkena penyakit mosaik lakukan pemusnahan tanaman cabai yang parah, dan untuk mencegah penularan penyakit lakukan penyemprotan untuk membunuh serangga (penyakit tidak mati karena penyemprotan)
Denimikian Hama dan penyakit pada tanaman cabai beserta cara menanganinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar