Deskripsi
Berasal
dari negeri tetangga, Malaysia, dan sudah banyak diusahakan di
Indonesia. Bentuk buah agak lonjong dengan panjang dapat mencapai 17 cm.
Belimbingan melelbar dan tipis. Warna kuning agak jingga. Belimbing ini
cukup digemari dan telah dikenal baik oleh masyarakat kita. Warna,
aroma, dan kesegarannya merupakan daya tarik tersendiri. Sehingga
buahnya mudah diperoleh di pasaran.
Deskripsi
Jenis
belimbing ini berasal dari Medan. Saat ini sudah banyak berkembang di
beberapa daerah di Jawa. Sosok dan bentuk buahnya tidak jauh berbeda
dengan jenis belimbing lain. Warnanya cukup mencolok, kuning keemasan
sampai jingga kekuningan. Rasanya manis dan agak renyah. Ukuran panjang
dapat mencapai 15 cm. Berat rata-rata per buahnya antara 200-400 g.
Tingkat kematangan jenis belimbing ini tergolong cepat. Kurang lebih
65-75 hari sejak munculnya bunga, buahnya sudah siap dipetik.
Deskripsi
Jenis
bawang daun yang baik diusahakan adalah sebagai berikut: Bawang prei
(Allium porum L) Di luar negeri jenis ini dikenal sebagai leek. Jenis
ini tidak berumbi dan daunnya lebih lebar dari jenis bawang merah atau
putih. Pelepahnya panjang dan liat, bagian dalam daun pipih, Kucai
(Allium schoercoprasum) Kucai adalah jenis bawang daun yang cukup
terkenal sebagai bahan sayuran. Daunnya kecil-kecil, panjang, pipih, dan
berwama hijau tua. Daun berlubang kecil. Berbeda dengan bawang prei
yang tak berumbi, kucai berumbi meskipun kecil-kecil sekali. Bawang
semprong atau bawang bakung (Allium fistulos,sum) Daunnya berbentuk
bulat panjang. Berlubang seperti pipa. Kadangkadang berumbi juga, tetapi
kecil. Varietas bawang semprong yang banyak ditemukan di pasar antara
lain sinyonya rarahan yang dapat menghasilkan bawang daun 10,8 ton/ha di
dataran rendah dan silih besar yang rata-rata produksinya di dataran
rendah 11,0 ton/ha.
Deskripsi
Pertama
berkembang di daerah Kebon Jeruk, Jakarta. Bentuk buah bulat lonjong
dengan ujung meruncing. warna kuning muda. Rasa manis dengan kandungan
air cukup banyak. Belimbingan-nya lebar dan agak pipih. Ukuran dan bobot
buahnya termasuk istimewa. Panjang buah dapat mencapai 15 cm dengan
diameter mencapai 10 cm. Berat per buahnya berkisar antara 500-700 g.
Termasuk jenis belimbing genjah sebab kurang lebih 3 bulan sejak tanam
sudah dapat menghasilkan buah. Antara 90-100 hari sejak munculnya bunga,
buah belimbing ini sudah dapat dinikmati.
Deskripsi
Pohon
induknya berasal dari Pasarminggu, Jakarta Selatan. Termasuk salah satu
belimbing top yang banyak diminati konsumen. Pernah meraih juara dalam
lomba buahbuahan non-langka. Bentuk buah bulat agak lonjong. Warnanya
yang kuning agak kemerahan mengilap tampak kontras dengan warna hijau
pada pinggiran belimbingannya. Daging buah padat, manis, dan mengandung
sedikit air. Kelebihan yang lain, ukuran buahnya panjang, dapat mencapai
15 cm dengan diameter lebih dari 10 cm. Berat rata-rata 200-250 g dan
dapat mencapai 500 g. Relatif lebih tahan lama dalam pen.yimpanan dengan
suhu kamar.
Deskripsi
Buni
berbentuk pohon yang meluruhkan daunnya, tumbuhnya sesuai dengan model
arsitektur Rauh, tingginya 3-10(-30) m, batang pokoknya tegak, biasanya
bercabang rendah. Daun-daunnya berseling, berbentuk lanset-lonjong,
berukuran (19-25) cm X (4-10) cm, pangkalnya tumpul atau membundar,
ujungnya luncip (acuminate) atau tumpul, pinggirannya rata, teksturnya
menjangat, berkilap, tulang daun utama menonjol di lembaran bawah daun,
panjang tangkai daun mencapai 1 cm.
Deskripsi
Kandungan
Kira-kira 65% dari keseluruhan buah binjai dapat dimakan. Setiap 100 g
bagian yang dapat dimakan mengandung: 86,5 g air, 1 g protein, 0,2 g
lemak, 11,9 g karbohidrat (termasuk serat), 0,4 g abu, 0,08 mg tiamina,
0,005 mg ß-karotena, dan 5 8 mg vitamin C. Nilai energinya 200 kJ/100 g.
Sari buah yang berwarna putih dari binjai yang masih muda sangat gatal,
baik terhadap kulit maupun jika dimakan; pernah digunakan untuk
mencederai musuh! Ada pun sari buah kemang tidak pernah melukai kulit.
Botani Binjai berperawakan pohon besar, seringkali mempertahankan
penampilannya yang menarik, tingginya 30(-45) m, dan batangnya
berdiameter 50-80(-120) cm atau lebih. Batangnya berbentuk tugu, tak
berakar papan, tajuknya berbentuk kubah dengan percabangan yang rapat;
kuiit kayunya berwarna coklat-kelabu, bagian luarnya beralur-alur,
mengandung getah yang gatal. Daunnya berbentuk jorong sampai bentuk
lanset, mendekati bundar telur sungsang, berukuran (7-)1012(-30) cm x
(3-)4--5,5(-10) cm, lembaran sebelah atas berwarna hijau 'medium' dan
berkilap, lembaran sebelah bawah lebih pucat warnanya, daun-daun sering
bergerombol di ujung ranting, kaku, menjangat, meluncip tumpul atau
menumpul; ibu tulang daun tebal, memipih, muncul di lembaran sebelah
atas, pangkalnya lambat-laun melanjut; tangkai daun kaku, memipih,
panjangnya 1-1,5(-2,5) cm. Malai bunga di ujung ranting, panjangnya
15-25(40) cm, bercabang banyak dengan rakis dan cabang yang kaku,
berbunga lebat, bunga berwarna merah jambu pucat; bagian-bagian bunga
berbilangan 5, berwarna lila pucat, harum; daun mahkota tinier,
panjangnya mencapai 10 mm, tidak terlalu melipat seperti pada sebagian
besar bunga mangga lain, hanya sedikit melipat pada bagian atas; benang
sari yang fertil hanya seutas, tangkai sari panjangnya 5 mm, pangkalnya
berwarna putih, makin ke ujung berwarna lembayung, berisi staminodia
sebanyak 4 dan mirip gigi bentuknya; cakramnya sempit, mirip tangkai,
panjangnya 1-1,5 mm, berwarna hijau pucat; bakal buahnya berbentuk bulat
sadak (obliquely globose), berwarna coklat-kemerahan; tangkai putik nya
eksentrik, panjangnya 8 mm, berwarna putih, berubah menjadi ungu
setelah bunga mekar.