Rabu, 09 November 2011

APEL MC. INTOSCH





Deskripsi
  • Apel ini sudah ditemukan sejak tahun 1796 oleh John Mc. Intosch di Kanada, tetapi kultivar ini baru diberi nama mc. intosch pada tahun 1870. 
  • Kini mc. intosch banyak ditanam di Kanada dan Amerika. Di Indonesia, meskipun dapat tumbuh baik, populasinya masih kalah dibandingkan kultivar lain. 
  • Ukuran buah apel ini lebih besar daripada granny smith, yakni mencapai 70 x 67 mm. Bentuknya round atau flat round. Kulitnya berwarna merah tua merata. 
  • Tangkai buah kecil (2-3 mm). Bekas kelopak bunga yang terletak di pucuk buah sangat kecil, tertutup, atau agak terbuka. Sepalnya kecil dan berkumpul menjadi satu. 
  • Aroma Mc. intosch tidak begitu tajam, meskipun demikian daging buahnya terasa manis. Kandungan air cukup banyak. 
  • Jika dibelah tampak garis tengahnya yang berbentuk basal mengikat. Bijinya agak besar dengan ujung tumpul. Daun berujung runcing. 
  • Tepinya bergerigi tetapi tidak tajam. Warnanya hijau kekuningan, datar, agak tebal, dan berbulu. Tajuknya lebar. Bunga berwarna putih kemerahan dengan jumlah kelopak bunga 5 buah.
Manfaat
Ø  Buah meja
Ø  Mencegah sariawan gusi
Ø  Dapat dibuat cuka atau cider melalui fermentasi
Ø  Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit gangguan lambung dan tumor dalam jangka panjang
Ø  Sebagai kayu bakar
Syarat tumbuh
  • Dataran tinggi 700 – 2. 000 beriklim kering
  • Di dataran rendah tanaman ini tak dapat berbunga, dan rasa buah kurang manios.
cara budidaya
  • Tunas rundukan (layering)
  • Untuk bibit bermutu dengan okulasi dengan cara batang bawah digunakan tunas rundukan dari varietas liar yang telah berumur 8 – 12 bulan. Batang atas digunakan apel unggul.
  • Ditanam dengan jarak 2 m x 9 m atau 3 m x 3 m
  • Ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 40 cm
  • Pupuk jkandang 40 kg/lubang
  • Pupuk buatan 50 – 1.000 g NPK per tanaman diberikaqn 2 – 3 kali setahun, terutama menjelang berbunga dan sehabis panen.
  • Pelengkungan cabang dengan cara cabang yang ujungnya telah beruas rapat segera di lengkungkan mendatar dan ujuingnya di potong.  Semua daun dirompes agar tanaman dapat berbunga.
Perawatan
*      Membuang tunas liar/tunas air yang tumbuh pada batang bawah
*      Gulma atau alang-alanmg di kebun apel
*      Pembersihan Lumut ( Lichenes ) dibatang
*      Daun-daun yang menutupi buah harus dirompes agar warna apel merata
Hama, penyakit dan penanggulangan
v  Kutu daun hijau ( aphis pomi ) dan kumbang dun.
v  Embun upas/ busuk kering daun (marsonina caronaria )
v  Pucuk bertepung atau mildu tepung ( podosphaera leucotricha )
v  Semprotan fungisida benlate 0.3 % dan karbolinum plantarum 10 % (CP) dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit
Panen dan pasca panen
ü  Apel dipanen setelah tuia di pohon (nonklimaterik/tak dapat diperam)
ü  Buah dipanen dengan cara tangkai dipotong
ü  Alat yang digunakan adalah gunting pangkas tajam.
ü  Pemanenan 4 – 5 bulanm setelah bunga mekar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar