Deskripsi | - Sesuai dengan namanya, apel ini berasal dari Jepang. Ia berbuah pertama kali pada tahun 1937.
- Ukuran buah mutsu sebesar 77 x 73 mm. Bentuknya oblong. Kulitnya hijau kekuningan, kadang-kadang bercampur semburat merah.
- Tangkai buahnya kecil, yaitu sebesar 2,5 mm dengan panjang 22-30 mm. Bekas kelopak bunga tertutup atau agak terbuka. Buah apel Jepang ini berair banyak dan rasanya manis asam sehingga terasa menyegarkan.
- Warna daging buah putih. Garis tengahnya berbentuk basal bersinggungan. Bijinya bulat tumpul. Daun pohon apel berukuran sedang atau besar.
- Bentuknya ramping dengan ujung runcing. Tepi daun bergerigi tajam tidak beraturan. Wamaya hijau kelabu. Tajuk lebar. Bunga berwama campuran putih dan merah muda. Kelopak bunga berjumlah lima.
|
Manfaat | Ø Buah meja Ø Mencegah sariawan gusi Ø Dapat dibuat cuka atau cider melalui fermentasi Ø Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit gangguan lambung dan tumor dalam jangka panjang Ø Sebagai kayu bakar |
Syarat tumbuh | - Dataran tinggi 700 – 2. 000 beriklim kering
- Di dataran rendah tanaman ini tak dapat berbunga, dan rasa buah kurang manios.
|
cara budidaya | - Tunas rundukan (layering)
- Untuk bibit bermutu dengan okulasi dengan cara batang bawah digunakan tunas rundukan dari varietas liar yang telah berumur 8 – 12 bulan. Batang atas digunakan apel unggul.
- Ditanam dengan jarak 2 m x 9 m atau 3 m x 3 m
- Ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 40 cm
- Pupuk jkandang 40 kg/lubang
- Pupuk buatan 50 – 1.000 g NPK per tanaman diberikaqn 2 – 3 kali setahun, terutama menjelang berbunga dan sehabis panen.
- Pelengkungan cabang dengan cara cabang yang ujungnya telah beruas rapat segera di lengkungkan mendatar dan ujuingnya di potong. Semua daun dirompes agar tanaman dapat berbunga.
|
Perawatan | Membuang tunas liar/tunas air yang tumbuh pada batang bawah Gulma atau alang-alanmg di kebun apel Pembersihan Lumut ( Lichenes ) dibatang Daun-daun yang menutupi buah harus dirompes agar warna apel merata |
Hama, penyakit dan penanggulangan | v Kutu daun hijau ( aphis pomi ) dan kumbang dun. v Embun upas/ busuk kering daun (marsonina caronaria ) v Pucuk bertepung atau mildu tepung ( podosphaera leucotricha ) v Semprotan fungisida benlate 0.3 % dan karbolinum plantarum 10 % (CP) dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit |
Panen dan pasca panen | ü Apel dipanen setelah tuia di pohon (nonklimaterik/tak dapat diperam) ü Buah dipanen dengan cara tangkai dipotong ü Alat yang digunakan adalah gunting pangkas tajam. ü Pemanenan 4 – 5 bulanm setelah bunga mekar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar