Rabu, 09 November 2011

APEL MUTSU





Deskripsi
  • Sesuai dengan namanya, apel ini berasal dari Jepang. Ia berbuah pertama kali pada tahun 1937. 
  • Ukuran buah mutsu sebesar 77 x 73 mm. Bentuknya oblong. Kulitnya hijau kekuningan, kadang-kadang bercampur semburat merah. 
  • Tangkai buahnya kecil, yaitu sebesar 2,5 mm dengan panjang 22-30 mm. Bekas kelopak bunga tertutup atau agak terbuka. Buah apel Jepang ini berair banyak dan rasanya manis asam sehingga terasa menyegarkan. 
  • Warna daging buah putih. Garis tengahnya berbentuk basal bersinggungan. Bijinya bulat tumpul. Daun pohon apel berukuran sedang atau besar. 
  • Bentuknya ramping dengan ujung runcing. Tepi daun bergerigi tajam tidak beraturan. Wamaya hijau kelabu. Tajuk lebar. Bunga berwama campuran putih dan merah muda. Kelopak bunga berjumlah lima.
Manfaat
Ø  Buah meja
Ø  Mencegah sariawan gusi
Ø  Dapat dibuat cuka atau cider melalui fermentasi
Ø  Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit gangguan lambung dan tumor dalam jangka panjang
Ø  Sebagai kayu bakar
Syarat tumbuh
  • Dataran tinggi 700 – 2. 000 beriklim kering
  • Di dataran rendah tanaman ini tak dapat berbunga, dan rasa buah kurang manios.
cara budidaya
  • Tunas rundukan (layering)
  • Untuk bibit bermutu dengan okulasi dengan cara batang bawah digunakan tunas rundukan dari varietas liar yang telah berumur 8 – 12 bulan. Batang atas digunakan apel unggul.
  • Ditanam dengan jarak 2 m x 9 m atau 3 m x 3 m
  • Ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 40 cm
  • Pupuk jkandang 40 kg/lubang
  • Pupuk buatan 50 – 1.000 g NPK per tanaman diberikaqn 2 – 3 kali setahun, terutama menjelang berbunga dan sehabis panen.
  • Pelengkungan cabang dengan cara cabang yang ujungnya telah beruas rapat segera di lengkungkan mendatar dan ujuingnya di potong.  Semua daun dirompes agar tanaman dapat berbunga.
Perawatan
*      Membuang tunas liar/tunas air yang tumbuh pada batang bawah
*      Gulma atau alang-alanmg di kebun apel
*      Pembersihan Lumut ( Lichenes ) dibatang
*      Daun-daun yang menutupi buah harus dirompes agar warna apel merata
Hama, penyakit dan penanggulangan
v  Kutu daun hijau ( aphis pomi ) dan kumbang dun.
v  Embun upas/ busuk kering daun (marsonina caronaria )
v  Pucuk bertepung atau mildu tepung ( podosphaera leucotricha )
v  Semprotan fungisida benlate 0.3 % dan karbolinum plantarum 10 % (CP) dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit
Panen dan pasca panen
ü  Apel dipanen setelah tuia di pohon (nonklimaterik/tak dapat diperam)
ü  Buah dipanen dengan cara tangkai dipotong
ü  Alat yang digunakan adalah gunting pangkas tajam.
ü  Pemanenan 4 – 5 bulanm setelah bunga mekar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar