Deskripsi
Buahnya bulat memanjang berwama hijau
muda dengan kulit mulus. Tumbuhnya merambat. Di pedesaan labu ini sering
dirambatkan di batang pohon buah-buahan atau teras rumah karena buahnya
yang berat sulit disangga oleh para-para bambu. Berat per buah sekitar
0,51,5 kg dan panjangnya antara 10-50 cm. Lebar daun labu air antara
10-40 cm.
Manfaat
buah ini tergolong sayuran yang banyak disukai.
Syarat Tumbuh
Tanaman labu tergolong mudah ditanam dan
wilayah tanamnya menyebar di berbagai belahan dunia, dari daerah
beriklim tropis sampai subtropis. Dataran tinggi berhawa dingin maupun
dataran rendah berhawa panas cocok ditanami labu. Daerah dengan
ketinggian 1-1.500 m dpl cocok untuk jenis labu ini. Adaptasi labu
terhadap perilaku cuaca juga sangat baik. Labu tak hanya mampu
berantisipasi terhadap kurangnya air di musim kemarau, melainkan juga
terhadap kelebihan air di musim hujan. Labu akan tumbuh optimal pada
tanah yang kering, berdrainase dan aerasi baik, gembur, serta kaya bahan
organik. Tanah yang cenderung asam dengan pH 5-6,5 justru disukainya.
Untuk rata-rata lahan di Indonesia yang berkecenderungan asam, proses
pengapuran untuk menaikkan pH bisa diabaikan.
Benih Labu dikembangbiakkan lewat biji.
Kebutuhan benih labu air 4-5 kg biji/ha. Penanaman Tanah yang sudah
diolah dengan pencangkulan 2 kali hingga gembur diberi pupuk kandang.
Pupuk kandang sebaiknya ditaruh sekitar lubang tanam. Tanah tak perlu
dibedeng atau gulud. Akan tetapi, perlu dibuat parit pengairan sederhana
dengan menggali parit kecil di sekeliling lahan dan di antara beberapa
baris tanaman. Lubang penanaman dibuat dengan tugal. Masukkan 2-3 biji
benih ke dalam lubang. labu air yang ditanam dengan para-para
menggunakan jarak tanam 2 x 3 m. Tutupi buah dengan tanah dan pelihara
tunasnya agar tumbuh dengan baik.
Pemeliharaan
Sebelum tanaman labu tumbuh merambat atau
menjalar, tindakan penyiangan harus sering dilakukan. Tanah yang belum
tertutup seluruhnya gampang sekali ditumbuhi oleh rumput-rumput liar.
Tanah di sekitar batang utama tanaman perlu juga ditinggikan. Caranya
tarik tanah ke dekat batang tanaman sehingga pada pokok tanaman tanah
menjadi lebih tinggi. Setelah tanaman keluar sulur-sulurnya kita perlu
membuat parapara labu air. Para-para dibuat dari bambu yang dibelah 2.
Tancapkan bambu di sekitar pokok batang. Tinggi bambu dari permukaan
tanah sekitar 1,5 m. Jadi bambu dipotong lebih dari itu agar bisa
ditancapkan ke dalam tanah dengan kuat. Masing-masing bambu yang
dijadikan tiang rambatan disambung dengan bambu lain di bagian atasnya.
Jadi, dari atas para-para terlihat seperti kotak-kotak yang saling
bersambung. Tambahkan bambu-bambu lagi dalam posisi melintang dan
membujur agar bidang kotak menjadi sekitar 30 x 30 cm atau 50 x 50 cm.
Pengecilan bidang kotak pada atap para-para dimaksudkan agar buah labu
air dapat tumbuh sempurna dan mudah dipetik. Agar sambungannya kuat
lakukan pengikatan atau pemakuan. Para-para harus dibuat sekuat mungkin
karena nantinya akan menyangga buahnya yang berat. Pemangkasan pada labu
dilakukan saat tanaman berumur 3-6 minggu. Pemangkasan cabang
diusahakan agar tunas menyebar dengan baik sehingga buah tumbuh merata
dan banyak. Cabang tua yang tidak tumbuh memanjang lagi dipotong
ujungnya agar bisa bertunas. Daun tua yang tidak produktif lagi juga
dibuang. Pemupukan Kebutuhan pupuk kandang ialah 5 kg per lubang tanam.
Selain itu tambahkan NPK sebanyak 100 g/lubang atau 60-100 kg/ha.
Pemberiannya dilakukan pada awal penanaman. Pupuk ini dibenamkan dekat
batang pokok.
Hama dan Penyakit
Hama ulat grayak (Spodoptera litura)
dapat menghabiskan daun labu. Tanda serangan bisa dilihat pada bekas
gigitan yang sering hanya meninggalkan tulang daun saja. Serangan ulat
dilakukan malam hari. Waktu siang hari ulat bersembunyi dalam tanah.
Untuk pencegahannya, gulma di sekitar tanaman harus dibersihkan. Selain
itu, lakukan penyemprotan sedini mungkin dengan Azodrin, dosisnya 2
cc/l, Kepik Leptoglossus australis menyerang buah labu. Bila hujan,
bekas tusukan hama ini akan terkena air hujan sehingga mudah dimasuki
oleh cendawan. Akibatnya buah menjadi lembek dan busuk. Bila menyerang
daun, bagian tengah tanaman atau seluruhnya menjadi kering. Penyemprotan
dengan Azodrin seperti dosis di atas juga mampu mengatasi serangan
kepik. Lalat buah yang sering menyerang semangka adalah musuh tanaman
labu juga. Bila telumya sudah masuk ke dalam buah maka buah sulit untuk
dikonsumsi lagi. Pada belahan buah sering ditemui ulat-ulat kecil dari
telur yang sudah menetas. Akibat lainnya, bila menyerang batang, bagian
batang membengkak seperti bisul. Untuk mencegah serangan, kebersihan
lahan harus dijaga. Selain itu, buah diberongsong dengan kertas, daun
pisang, atau plastik. Adapun penyakit yang sering menyerang tanaman labu
ialah penyakit layu. Penyebabnya ialah cendawan Fusarium sp. Bibit yang
baru tumbuh dan tanaman yang masih muda mudah sekali terserang.
Mula-mula ujung daun layu, kemudian mengerut, dan akhirnya kering. Bila
tanaman yang terserang dalam areal masih sedikit, cabut tanaman tersebut
dan musnahkan. Penyemprotan Benlate 2 g/l air ke tanaman serta di bekas
tanah tempat tanaman terkena akan membantu kesehatan tanaman yang lain.
Panen dan Pasca Panen
Panen yang tergolong cepat pada jenis
labu air, yakni 70-90 hari sesudah tanam. Umur panen ini bisa berbeda
tergantung tingkat perkembangan buah yang diinginkan. Labu air dipotong
tangkainya dengan pisau, tetapi jangan sampai jatuh. Kulitnya yang halus
mudah lecet sehingga dapat mengurangi mutunya. Untuk panen labu air,
tangkai harus dibiarkan tersisa sekitar 5 cm, jadi tidak dipotong utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar