MANGGA GADUNG
Family Anacardiaceae
Family Anacardiaceae
Deskripsi
Mangga ini banyak ditemukan di sentral produksi mangga di Jawa Timur,
yaitu di Probolinggo. Jenis mangga ini cukup populer di kalangan
penggemar buah mangga. Rasanya yang manis seperti mangga arumanis
merupakan salah satu keistimewaannya. Bentuk buahnya pun mirip dengan
mangga arumanis, yaitu bulat panjang, berlekuk, dan berparuh jelas.
Kulit buahnya berwarna hijau – meskipun_ buah sudah tua – dengan
bintik-bintik kelenjar berwarna keputihan. Daging buah tebal dan
berwarna kuning kemerahan. Rasanya manis segar dan aromanya harum.
Ukuran buahnya termasuk agak besar, berat rata-rata 400-450 g.
Manfaat
Sebagai buah meja atau sebagai minuman.
Syarat Tumbuh
Tanaman mangga termasuk tanaman dataran rendah. Tanaman ini dapat
tumbuh dan berkembang baik di daerah dengan ketinggian antara 0-300 m di
atas permukaan laut. Meskipun demikian, tanaman ini juga masih dapat
tumbuh sampai ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut. Daerah dengan
curah hujan antara 750-2.250 mm per tahun dan temperatur 24-27° C
merupakan tempat tumbuh yang baik untuk tanaman buah ini. Jenis tanah
yang disukainya adalah tanah yang gembur, berdrainase baik, ber-pH
antara 5,5-6, dan dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman: Umumnya, tanaman mangga diperbanyak dengan
okulasi, walaupun dapat pula dengan sambung pucuk dan cangkok. Sebagai
batang bawah digunakan semai mangga madu, cengkir (indramayu), dan
bapang. Penggunaan bibit dari biji tidak dibenarkan, kecuali untuk
batang bawah. Batang bawah yang tidak serasi (inkompatibel) berpengaruh
kurang baik terhadap pertumbuhan dan pembuahan (produksi buah, bentuk
buah, dan rasa daging buah) batang atas. Pembuatan bibit (semaian dan
okulasi) biasanya langsung dilakukan di kebun. Kemudian, dipindahkan ke
polibag setelah tinggi tunas sekitar 20 cm. Budi daya tanaman: Bibit
ditanam dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm dengan jarak
tanam 8-12 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah jadi
sebanyak 1-2 blek bekas minyak tanah atau 20 kg. Bibit okulasi ditanam
di lahan setelah mencapai ketinggian lebih dari 75 cm. Pupuk buatan yang
diberikan berupa campuran 200 kg urea, 500 kg TSP (667 kg SP-36), dan
150 kg KCl per hektar atau 200 g urea, 500 g TSP, dan 150 g KCl per
tanaman.
Pemeliharaan
Pemupukan dilakukan empat kali dengan selang tiga bulan. Dosisnya
meningkat sesuai dengan umur tanaman. Setelah mencapai tinggi 1 m, bibit
dipangkas pada perbatasan bidang pertumbuhan agar dapat bercabang
banyak. Cabang ini dipelihara 2-3 tunas per cabang. Pemangkasan diulang
setelah cabang baru mencapai panjang 1 m, demikian seterusnya hingga
diperoleh susunan 1-3-9 cabang.
Hama dan Penyakit
Hama yang merisaukan adalah penggerek batang (Cryptorrhynchus sp.)
dan kumbang cicade (Idiocerus niueosparsus). Serangga hama pengisap
Idiocerus sangat merusak bunga mangga hingga berguguran. Jumlah bunga
betina rendah dengan pembuahan oleh tepung sari yang lemah. Serangan
serangga (wereng) menyebabkan produksi mangga rendah. Hama ini dapat
diatasi dengan semprotan insektisida sistemik Tamaron 0,2%. Pemberian
insektisida melalui infus lebih dianjurkan untuk menghindari pengaruh
jelek terhadap kumbang penyerbuknya. Penyakit yang sering menyerang,
terutama di daerah beriklim basah adalah penyakit blendok (lh’plodia
sp.), mati pucuk (Gloeosporium sp.), dan penyakit pascapanen
(Botryodiplodia sp.) yang menyebabkan buah mangga cepat membusuk pada
bagian pangkalnya. Namun, penyakit ini dapat menyerang batang sambungan
bibit mangga bila kondisi lingkungan tanaman lembap dan dingin. Serangan
Diplodia yang sangat merusak batang dapat diatasi dengan mengoleskan
larutan Benlate 0,3% atau lisol 20-50% pada luka yang telah dibersihkan
lebih dulu.
Panen dan Pasca Panen
Buah mangga dipanen setelah tua benar. Cirinya, bagian pangkal buah
telah membengkak rata dan warnanya mulai menguning. Pemungutan buah yang
belum tua benar menyebabkan rasanya agak asam dan kelat (mutu rendah).
Umur buah dipanen kira-kira 4-5 bulan (110-150 hari) sejak bunga mekar
(anthesis). Pemetikan harus hati-hati, tidak boleh jatuh, dan getahnya
tidak boleh mengenai buah mangga tersebut. Umumnya, tanaman mangga
berbunga pada bulan Juli-Agustus. Buah matang dapat dipanen pada bulan
September-Desember. Buah harus dibersihkan dari kutu, jelaga, dan getah
yang menempel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar