Beras hitam memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Dalam
sejarahnya, beras ini dianggap sebagai makanan para raja. Di Cina pernah
disebut sebagai beras terlarang (forbiden rice). Karena pada masa itu hanya keluarga kerajaan yang boleh mengkonsumsinya
Secara umum terdapat tiga macam beras, yakni beras putih (Oryza sativa), beras merah (Oryza glaberrima) dan beras hitam (Oryza sativa L. indica). Dari ketiga jenis itu, beras putih paling banyak dikonsumsi disusul dengan beras merah.
Di Indonesia, masyarakat lebih mengenal ketan hitam dibanding beras hitam. Meskipun warnanya sama-sama hitam, beras hitam berbeda dari ketan hitam. Begitu pula dengan kandungan nutrisinya. Sifat dan teksturnya mirip dengan beras biasa dibanding ketan.
Dari segi rasa, beras hitam sedikit pera tidak begitu “pulen” seperti beras putih. Untuk memasaknya, dibutuhkan lebih banyak air dan waktu lebih lama. Setelah matang, beras ini memiliki aroma kuat yang menguggah selera makan.
Beras hitam adalah bahan pangan, bukan obat. Walaupun bisa saja berfungsi obat pada keadaan tertentu. Seperti pangan pada umumnya, khasiatnya lebih kepada pencegahan penyakit dari pada mengobati. Ada pun manfaat utamanya adalah sebagai berikut:
Benih beras hitam yang beredar di pasaran beberapa diantaranya adalah Cempo Ireng (Kulon Progo, Sleman), Melik (Lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah), Cibeusi (Subang), Toraja (Sulawesi). Jenis-jenis beras hitam tersebut secara umum memiliki karakter fisik sebagai berikut:
Usaha pemuliaan beras hitam lain dicatat oleh Dinas Pertanian Jawa Barat pada tahun 2009. Diperoleh tiga varian beras yang biasa ditanam oleh petani di Desa Cibeusi dan Ciater, Kabupaten Subang. Varian tersebut berwarna kuning cerah, kusam, dan kehitaman. Beras asal Subang tersebut dikenal dengan nama Cibeusi. Beras cibeusi mempunyai umur genjah hingga 200 hari dengan produktivitas lebih dari 5 ton per hektar.
Secara umum terdapat tiga macam beras, yakni beras putih (Oryza sativa), beras merah (Oryza glaberrima) dan beras hitam (Oryza sativa L. indica). Dari ketiga jenis itu, beras putih paling banyak dikonsumsi disusul dengan beras merah.
Di Indonesia, masyarakat lebih mengenal ketan hitam dibanding beras hitam. Meskipun warnanya sama-sama hitam, beras hitam berbeda dari ketan hitam. Begitu pula dengan kandungan nutrisinya. Sifat dan teksturnya mirip dengan beras biasa dibanding ketan.
Dari segi rasa, beras hitam sedikit pera tidak begitu “pulen” seperti beras putih. Untuk memasaknya, dibutuhkan lebih banyak air dan waktu lebih lama. Setelah matang, beras ini memiliki aroma kuat yang menguggah selera makan.
Manfaat beras hitam
Kalau membaca sejumlah literatur yang bertebaran di dunia maya, beras hitam digembar-gemborkan seperti obat segala hal yang bisa menyembuhkan segala hal. Namun benarkah itu? mari kita tinjau lagi dengan seksama.Beras hitam adalah bahan pangan, bukan obat. Walaupun bisa saja berfungsi obat pada keadaan tertentu. Seperti pangan pada umumnya, khasiatnya lebih kepada pencegahan penyakit dari pada mengobati. Ada pun manfaat utamanya adalah sebagai berikut:
- Mencegah kanker. Bermanfaat mencegah kanker karena memiliki kandungan antosianin yang tinggi. Berdasarkan banyak riset, antosianin ini merupakan salah satu antioksidan yang sangat kuat. Sebagaimana diketahui secara luas, zat antioksidan berperan aktif untuk mencegah penyakit kanker.
- Mencegah diabetes. Nilai kalorinya terendah dibanding dengan jenis beras lainnya, yaitu sekitar 362 kcal per 100 gram. Kandungan kalori ini berkaitan erat dengan indeks glikemik. Indeks glikemik merupakan angka yang menujukkan seberapa besar suatu makanan bisa meningkatkan kadar gula dalam darah setelah dikonsumsi. Semakin tinggi indeks glikemik, maka makanan tersebut akan memicu kenaikan gula darah semakin tinggi pula. Sehingga beras ini digolongkan sebagai pangan sehat dan dianjurkan bagi penderita diabetes.
- Mencegah penyakit jantung. Beras merah memiliki kandungan serat yang tinggi. Ini terasa dari rasanya yang sedikit pera, tidak sepulen beras putih. Setiap makanan yang memiliki kada serat tinggi tentu akan berperan aktif memelihara kesehatan jantung Anda.
- Obat anemia. Kandungan zat besinya tinggi mencapai 15,52 ppm. Zat besi merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan darah (hemoglobin). Karena itu makanan yang akaya akan zat besi sangat dianjurkan bagi penderita anemia.
- Anti aging (anti penuaan). Hal ini masih terkait dengan kandungan antioksidan yang berperan dalam memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Sehingga apabila sel-sel tubuh cepat memperbaiki diri, seseorang akan terlihat lebih bugar dan awet muda.
Jenis dan karakteristik beras hitam
Jenis-jenis beras hitam di Indonesia berasal dari kultivar yang beragam. Kebanyakan petani mendapatkannya dari warisan turun-menurun. Sebagian ada yang memurnikannya dari beras hitam yang beredar di pasar.Benih beras hitam yang beredar di pasaran beberapa diantaranya adalah Cempo Ireng (Kulon Progo, Sleman), Melik (Lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah), Cibeusi (Subang), Toraja (Sulawesi). Jenis-jenis beras hitam tersebut secara umum memiliki karakter fisik sebagai berikut:
- Bulir beras berwarna hitam. Warna hitam tersebut diatur secara genetik oleh warna aleuron dan komposisi pati dalam endospermia. Aleuron dan endospermia memproduksi antosianin yang menyebabkan warna ungu. Karena tingginya kadar antosianin ini warna ungu menjadi terlihat hitam. Antosianin merupakan zat antioksidan yang diperlukan sebagai anti kanker.
- Warna gabah cokelat. Meski warna berasnya hitam, kulit gabahnya tetap cokelat seperti padi biasa. Hanya saja pada saat pengisian bulir padi warna gabah akan menghitam, namun akan berubah kembali menjadi cokelat saat matang. Hal ini berbeda dengan ketan hitam yang berkulit gabah hitam juga.
- Tanamannya berumur panjang. Secara umum kendala pengembangan beras hitam adalah pada umur panen yang panjang bisa mencapai 200 hari. Namun ada beberapa varietas yang sudah genjah (berumur panen pendek), bisa dipanen dalam 4 bulan. Sayangnya benih tersebut masih sulit ditemukan dan kalaupun ada belum tentu stabil.
- Postur tanaman tinggi. Beras hitam lokal nusantara postur tanamannya tegap. Tingginya bisa mencapai 2 meter. Namun beberapa persilangan saat ini didapatkan tanaman yang lebih pendek.
Produksi beras hitam
Berdasarkan informasi dari Balai Besar Biogen, sejak tahun 2003 telah dikembangkan varietas beras hitam yang diambil dari persilangan beras varietas Silugonggo dengan beras merah. Galur persilangan ini menghasilkan tanaman beras yang berumur genjah (umur hingga panen) 90-100 hari dengan tinggi tanaman 90-100 cm.Usaha pemuliaan beras hitam lain dicatat oleh Dinas Pertanian Jawa Barat pada tahun 2009. Diperoleh tiga varian beras yang biasa ditanam oleh petani di Desa Cibeusi dan Ciater, Kabupaten Subang. Varian tersebut berwarna kuning cerah, kusam, dan kehitaman. Beras asal Subang tersebut dikenal dengan nama Cibeusi. Beras cibeusi mempunyai umur genjah hingga 200 hari dengan produktivitas lebih dari 5 ton per hektar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar